Minggu, 31 Januari 2010

TERDESAKNYA PERAN BAHASA INDONESIA DI RUANG PUBLIK


Penggunaan bahasa Indonesia secara nasional merupakan anugerah bagi bangsa Indonesia. Bangsa ini tidak akan memiliki kesulitan dalam melakukan komunikasi dengan seluruh suku bangsa yang ada di nusantara. Bahasa indonesia seolah-olah berperan sebagai alat perekat dan pemersatu diantara rakyat Indonesia. Bahasa Indonesia merupakan suatu simbol kebangsaan yang menunjukkan identitas bangsa Indonesia.
Pasca tumbangnya Soeharto dari kursi presiden tahun 1998, terjadi perubahan yang luar biasa terhadap bahasa Indonesia. Hal ini terlihat dari penggunaan bahasa daerah dan bahasa asing pada ruang publik. Semasa pemerintahan Orde Baru di Indonesia seperti terdapat pembagian, yaitu hanya bahasa Indonesia yang resmi digunakan untuk bahasa di ruang publik, sedangkan bahasa asing hanya bahasa Inggris. Namun, sekarang di media massa, khususnya televisi, kita bisa mendengar berita dalam bahasa Jawa, Sunda, juga bahasa Mandarin, padahal dulu pada masa Orde Baru bahasa Mandarin tidak diperkenankan digunakan di ruang publik. Sementara untuk bahasa daerah, pada masa Orde Baru penggunaan bahasa daerah terbatas pada wilayah "aman", dalam arti tidak digunakan untuk bidang politik dan ideologi, melainkan hanya pada ranah budaya, seperti untuk pertunjukkan kesenian daerah. Seiring dengan pertumbuhan otonomi daerah, penggunaan bahasa daerah di ruang publik semakin meluas dan seolah-olah menjadi hal yang wajar.
Kebanggaan menggunakan bahasa Indonesia dalam berbagai kegiatan seolah mulai surut. Banyak kalangan mulai dari mahasiswa, artis, politisi, pegawai swasta maupun pejabat publik lebih menyukai menggunakan bahasa asing. Menggunakan bahasa atau istilah-istilah asing terasa lebih membanggakan dan terlihat intelektual daripada menggunakan bahasa Indonesia meskipun susah dicerna orang lain.
Sejatinya fenomena berbahasa asing di pertemuan-pertemuan resmi, di media massa, dan di tempat-tempat umum yang marak sekarang ini menunjukkan adanya perubahan perilaku masyarakat kita dalam bertindak dan berbahasa. Memang kita tidak menolak perubahan selama tidak mencederai falsafah hidup dan jati diri bangsa kita. Namun pada kenyataannya perilaku berbahasa saat ini diikuti kecenderungan yang mengkhawatirkan dalam perilaku bertindak dan identifikasi diri bangsa. Kecenderungan mengidentifikasikan diri pada budaya dan pola perilaku asing yang belum tentu membawa kemajuan peradaban telah mengikis perlahan-lahan identitas bangsa Indonesia dengan nilai-nilai budaya luhurnya.
Kecemasan itu semakin beralasan ketika semua itu menjadi kenyataan yang sebenarnya (realitas aktual atau realitas objektif). Sebab realitas aktual sebuah masyarakat adalah realitas luar (eksternal) yang padanya bahasa dan tanggapan (persepsi) kita merujuk. Ia adalah cerminan asli (otentik) keadaan batin sebuah masyarakat; hasil dari hubungannya dengan nilai-nilai manusiawi yang bersifat batiniah yang telah menjadi pola dasar, standar perbuatan yang harus dilakukan dan telah menjadi keyakinan bersama.
Dengan sangat lugas realitas aktual tampil mewakili kondisi batin sebuah masyarakat; sebuah kondisi yang menyangkut keyakinan akan nilai-nilai kebenaran, kebaikan, dan keindahan. Oleh sebab itu, kegemaran menggunakan bahasa asing yang begitu menjadi-jadi dan ketidakmampuan bangsa Indonesia untuk menahan arus penyerbuan budaya, yang ditandai antara lain oleh suramnya masa depan bahasa Indonesia, dapat dikatakan sebagai musibah budaya. Hal itu sekaligus menggambarkan kondisi mental bangsa Indonesia yang merasa tidak memiliki identitas dan kekayaan budaya yang berharga pada dirinya sehingga perlu mengadopsi milik bangsa lain yang dianggap berharga. Bahkan bangsa ini merasa malu untuk menampilkan kekayaan budayanya di hadapan bangsa-bangsa lain. Menganggap bahasa sendiri sebagai kampungan, tidak menguntungkan, dan tidak memiliki nilai komersil. Hal demikian jelas menunjukkan kondisi psikologis yang mencerminkan bangsa yang terserang krisis percaya diri dan rendah diri.

Kontak Kami
 
Internet Linguistik merupakan kajian bahasa Indonesia secara online oleh Marikun SMAN 1 Gadingrejo, Pringsewu, Lampung
Your Name*
Subject*
Message*
Email Address*
Image Verification
captcha
Please enter the text from the image:
[Refresh Image][What's This?]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Berkomentarlah yang santun

 
Klik di sini Internet Linguistik
Juga ada pada Logo-Logo berikut ini :
.

Copyright 2009 Internet Linguistik. Blogger Templates created by Deluxe Templates. Wordpress by Justin Shattuck.